PENTING!!!!

artikel-artikel yang diletakkan disini merupakan artikel yang dikumpul untuk rujukan bersama...

Thursday, December 2, 2010

AHMAD IZZAH & ADOLF ROBERTO



Suatu petang, di Tahun 1525. Penjara tempat tahanan orang-orang di situ terasa hening mencengkam. Jeneral Adolf Roberto, pemimpin penjara yang terkenal bengis, tengah memeriksa setiap kamar tahanan.


Setiap banduan penjara membongkokkan badannya rendah-rendah ketika 'algojo penjara' itu melintasi di hadapan mereka. Kerana kalau tidak, sepatu 'boot keras' milik tuan Roberto yang fanatik Kristian itu akan mendarat di wajah mereka.


Roberto marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar seseorang mengumandangkan suara-suara yang amat ia benci.

"Hai... hentikan suara jelekmu! Hentikan... !" Teriak Roberto sekeras-kerasnya sambil membelalakkan mata.


Namun apa yang terjadi? Laki-laki dikamar tahanan tadi tetap saja bersenandung dengan khusyu'nya. Roberto bertambah berang.


Algojo penjara itu menghampiri kamar tahanan yang luasnya tak lebih sekadar cukup untuk satu orang. Dengan marah ia menyemburkan ludahnya ke wajah tua sang tahanan yang keriput hanya tinggal tulang. Tak puas sampai di situ, ia lalu menyucuh wajah dan seluruh badan orang tua renta itu dengan rokoknya yang menyala. Sungguh ajaib... Tak terdengar secuil pun keluh kesakitan.


Bibir yang pucat kering milik sang tahanan amat galak untuk meneriakkan kata Rabbi, wa ana 'abduka... Tahanan lain yang menyaksikan kebiadaban itu serentak bertakbir sambil berkata, "Bersabarlah wahai ustaz... InsyaAllah tempatmu di Syurga."


Melihat kegigihan orang tua yang dipanggil ustaz oleh sesama tahanan, 'algojo penjara' itu bertambah memuncak marahnya. Ia memerintahkan pegawai penjara untuk membuka sel, dan ditariknya tubuh orang tua itu keras-kerasnya sehingga terjerembab di lantai.


"Hai orang tua busuk! Bukankah engkau tahu, aku tidak suka bahasa hinamu itu?! Aku tidak suka apa-apa yang berhubung dengan agamamu! Ketahuilah orang tua dungu, bumi Sepanyol ini kini telah berada dalam kekuasaan bapa kami, Tuhan Jesus. Anda telah membuat aku benci dan geram dengan 'suara-suara' yang seharusnya tidak didengari lagi di sini. Sebagai balasannya engkau akan kubunuh. Kecuali, kalau engkau mahu minta maaf dan masuk agama kami."


Mendengar "khutbah" itu orang tua itu mendongakkan kepala, menatap Roberto dengan tatapan yang tajam dan dingin. Ia lalu berucap, "Sungguh... aku sangat merindukan kematian, agar aku segera dapat menjumpai kekasihku yang amat kucintai, Allah. Bila kini aku berada di puncak kebahagiaan karena akan segera menemui-Nya, patutkah aku berlutut kepadamu, hai manusia busuk? Jika aku turuti kemahuanmu, tentu aku termasuk manusia yang amat bodoh."


Sejurus sahaja kata-kata itu terhenti, sepatu lars Roberto sudah mendarat di wajahnya. Laki-laki itu terhuyung. Kemudian jatuh terkapar di lantai penjara dengan wajah berlumuran darah. Ketika itulah dari saku baju penjaranya yang telah lusuh, meluncur sebuah 'buku kecil'. Adolf Roberto berusaha memungutnya. Namun tangan sang Ustaz telah terlebih dahulu mengambil dan menggenggamnya erat-erat.

"Berikan buku itu, hai laki-laki dungu!" bentak Roberto.


"Haram bagi tanganmu yang kafir dan berlumuran dosa untuk menyentuh barang suci ini!" ucap sang ustaz dengan tatapan menghina pada Roberto.


Tak ada jalan lain, akhirnya Roberto mengambil jalan paksa untuk mendapatkan buku itu. Sepatu lars seberat dua kilogram itu ia gunakan untuk menginjak jari-jari tangan sang ustaz yang telah lemah. Suara gemeretak tulang yang patah terdengar menggetarkan hati. Namun tidak demikian bagi Roberto. Laki-laki bengis itu malah merasa bangga mendengar gemeretak tulang yang terputus. Bahkan 'algojo penjara' itu merasa lebih puas lagi ketika melihat tetesan darah mengalir dari jari-jari musuhnya yang telah hancur. Setelah tangan tua itu tak berdaya, Roberto memungut buku kecil yang membuatnya baran. Perlahan Roberto membuka sampul buku yang telah lusuh. Mendadak algojo itu termenung.


"Ah... seperti aku pernah mengenal buku ini. Tetapi bila? Ya, aku pernah mengenal buku ini."


Suara hati Roberto bertanya-tanya. Perlahan Roberto membuka lembaran pertama itu. Pemuda berumur tiga puluh tahun itu bertambah terkejut tatkala melihat tulisan-tulisan "aneh" dalam buku itu. Rasanya ia pernah mengenal tulisan seperti itu dahulu. Namun, sekarang tak pernah dilihatnya di bumi Sepanyol.


Akhirnya Roberto duduk di samping sang ustaz yang sedang melepaskan nafas-nafas terakhirnya. Wajah bengis sang algojo kini diliputi tanda tanya yang dalam. Mata Roberto rapat terpejam. Ia berusaha keras mengingat peristiwa yang dialaminya sewaktu masih kanak-kanak. Perlahan, sketsa masa lalu itu tergambar kembali dalam ingatan Roberto.


Pemuda itu teringat ketika suatu petang di masa kanak-kanaknya terjadi kekecohan besar di negeri tempat kelahirannya ini. Petang itu ia melihat peristiwa yang mengerikan di lapangan Inkuisisi (lapangan tempat pembantaian kaum muslimin di Andalusia). Di tempat itu tengah berlangsung pesta darah dan nyawa. Beribu-ribu jiwa tak berdosa gugur di bumi Andalusia. Di hujung kiri lapangan, beberapa puluh wanita berhijab (jilbab) digantung pada tiang-tiang besi yang terpancang tinggi. Tubuh mereka gelantungan tertiup angin petang yang kencang, membuat pakaian muslimah yang dikenakan berkibar-kibar di udara.


Sementara, di tengah lapangan ratusan pemuda Islam dibakar hidup-hidup pada tiang-tiang salib, hanya karena tidak mahu memasuki agama yang dibawa oleh para rahib. Seorang kanak-kanak laki-laki comel dan tampan, berumur sekitar tujuh tahun, malam itu masih berdiri tegak di lapangan Inkuisisi yang telah senyap. Korban-korban kebiadaban itu telah syahid semua. Kanak kanak comel itu melimpahkan airmatanya menatap sang ibu yang terkulai lemah di tiang gantungan. Perlahan-lahan kanak - kanak itu mendekati tubuh sang ummi yang tak sudah bernyawa, sambil menggayuti abinya.


Sang anak itu berkata dengan suara parau, "Ummi, ummi, mari kita pulang. Hari telah malam. Bukankah ummi telah berjanji malam ini akan mengajariku lagi tentang alif, ba, ta, tsa...? Ummi, cepat pulang ke rumah ummi... "

Budak kecil itu akhirnya menangis keras, ketika sang ummi tak jua menjawab ucapannya. Ia semakin bingung dan takut, tak tahu apa yang harus dibuat. Untuk pulang ke rumah pun ia tak tahu arah. Akhirnya budak itu berteriak memanggil bapaknya, "Abi... Abi... Abi... " Namun ia segera terhenti berteriak memanggil sang bapa ketika teringat petang kelmarin bapanya diseret dari rumah oleh beberapa orang berseragam.


"Hai... siapa kamu?!" jerit segerombolan orang yang tiba-tiba mendekati budak tersebut.


"Saya Ahmad Izzah, sedang menunggu Ummi... " jawabnya memohon belas kasih.


"Hah... siapa namamu budak, cuba ulangi!" bentak salah seorang dari mereka. "Saya Ahmad Izzah... " dia kembali menjawab dengan agak kasar. Tiba-tiba, Plak! sebuah tamparan mendarat di pipi si kecil.


"Hai budak... ! Wajahmu cantik tapi namamu hodoh. Aku benci namamu. Sekarang kutukar namamu dengan nama yang lebih baik. Namamu sekarang 'Adolf Roberto'... Awas! Jangan kau sebut lagi namamu yang buruk itu. Kalau kau sebut lagi nama lamamu itu, nanti akan kubunuh!" ancam laki-laki itu.


Budak itu mengigil ketakutan, sembari tetap menitiskan air mata. Dia hanya menurut ketika gerombolan itu membawanya keluar lapangan Inkuisisi. Akhirnya budak tampan itu hidup bersama mereka.


Roberto sedar dari renungannya yang panjang. Pemuda itu melompat ke arah sang tahanan. Secepat kilat dirobeknya baju penjara yang melekat pada tubuh sang ustaz. Ia mencari-cari sesuatu di pusat laki-laki itu. Ketika ia menemukan sebuah 'tanda hitam' ia berteriak histeria, "Abi... Abi... Abi... "


Ia pun menangis keras, tak ubahnya seperti Ahmad Izzah dulu. Fikirannya terus bergelut dengan masa lalunya. Ia masih ingat betul, bahawa buku kecil yang ada di dalam genggamannya adalah Kitab Suci milik bapanya, yang dulu sering dibawa dan dibaca ayahnya ketika hendak menidurkannya. Ia jua ingat betul ayahnya mempunyai 'tanda hitam' pada bahagian pusat. Pemuda bengis itu terus meraung dan memeluk erat tubuh tua nan lemah. Tampak sekali ada penyesalan yang amat dalam atas tingkah-lakunya selama ini.


Lidahnya yang sudah berpuluh-puluh tahun lupa akan Islam, saat itu dengan spontan menyebut, "Abi... aku masih ingat alif, ba, ta, tha...


" Hanya sebatas kata itu yang masih terakam dalam benaknya. Sang ustaz segera membuka mata ketika merasakan ada tetesan hangat yang membasahi wajahnya. Dengan tatapan samar dia masih dapat melihat seseorang yang tadi menyeksanya habis-habisan kini sedang memeluknya.


"Tunjuki aku pada jalan yang telah engkau tempuhi Abi, tunjukkan aku pada jalan itu... "Terdengar suara Roberto meminta belas. Sang ustaz tengah mengatur nafas untuk berkata-kata, lalu memejamkan matanya. Air matanya pun turut berlinang. Betapa tidak, jika setelah puluhan tahun, ternyata ia masih sempat berjumpa dengan buah hatinya, di tempat ini. Sungguh tak masuk akal. Ini semata-mata bukti kebesaran Allah.


*re-post frm iluvislam*

RAHSIA KECANTIKAN DARI MEDITERRANEAN



Lumpur Laut Mati,mampu mengembalikan kecantikan kulit dan sbg agen pemutihan semulajadi.

Laut Mati terletak di Jordan telah menjadi terkenal pusat untuk perawatan kesihatan dan kecantikan alami, yang mana orang-orang datang dari seluruh dunia untuk mandi dalam air dan Lumpur Laut Mati yang terkenal yang kaya mineral.


Dikenali sebagai salah satu 'rahsia' perawatan kesihatan dan kecantikan ratu kecantikan legendaris Cleopatra. Lumpur & garam hitam laut mati mempunya pelbagai khasiat dan manfaat khususnya untuk kecantikan kulit.


ANTARA KHASIAT GARAM LAUT MATI;


~mengatasi masalah sakit2 sendi & kekejangan otot

~merawat penyakit Rheumatism(penyakit berkaitantulang & sendi2)

~melancarkan pengaliran darah dlm badan

~merawat penyakit kulit sprti kurap,gatal2,panau,dll

~masalah jerawat

~masalah selulit

~masalah kulit kering

~masalah kulit berkedut

~masalah alahan kulit

~masalah Psoriasis(penyakit kulit bersisik disebabkan kecelaruansistem imun badan)

~masalah penyakit Gout

~masalah keguguran rambut

~masalah kelumumur

~merawat penyakit kayap


Penggunaan Garam Laut mati mampu mengatasi pelbagai penyakit kulit


ANTARA KHASIAT LUMPUR LAUT MATI;


~mengandungi Anti-bakteria utk kulit(Ekzema & Psoriasis)

~menanggalkan sel kulit mati & menggantikan dgnsel kulit baru

~berkesan sbg agen Anti-Aging/Anti-penuaan

~melembabkan kulit yg kering

~mengecutkan Jerawat:

~anti-Toksin(mengandungi ion negatif)

~menghaluskan & melembutkan kuli

~efektif menegangkan kulit yg berkedut/kendur

~anti oksida yg tinggi

Tuesday, November 30, 2010

SABAR

Apakah itu sabar?

Sabar adalah teguh dan tetap berada di atas landasan yang dikehendaki oleh agama apabila berhadapan atau menentang sesuatu pengaruh yang ditimbulkan oleh hawa nafsu baik ketika ingin mengerjakan perbuatan untuk mencari ketaatan Allah, melakukan perkara-perkara maksiat dan ketika ditimpa musibah. Manusia sentiasa berada di dalam situasi di mana pengaruh agama sentiasa berperang dengan hawa nafsu. Demi untuk menjamin hawa nafsu dapat ditewaskan maka sifat sabar itu perlu ada bagi setiap orang yang beriman. Hendaklah kita fahami bahawa ujian Allah boleh berada dalam bentuk nikmat kebaikan dan juga musibah yang berbentuk kesusahan. Firman-Nya:

Kami menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cubaan; dan kepada Kamilah kamu semua akan dikembalikan. - al-Anbiya’ (21) : 35

Dari ayat di atas dapat kita nyatakan bahawa ujian yang perlu di hadapi oleh manusia ini terdiri dari dua bentuk.

PERTAMA: Perkara yang sesuai dengan hawa nafsu manusia seperti kekayaan, berjawatan tinggi, terkenal dan mengecapi semua nikmat dunia yang lain. Manusia ketika ingin mencapai nikmat dunia, mereka perlu untuk berusaha dengan bersungguh-sungguh serta bersabar. Apabila nikmat tersebut telah dikecapi maka ujian yang datang darinya juga begitu hebat maka kesabaran memainkan peranan yang penting demi menjamin bahawa nikmat dunia yang diperolehi itu dipergunakan sesuai dengan kehendak Allah dan Rasul-Nya. Sebagai contoh, kekayaan yang kita perolehi adakalanya menyebabkan manusia lupa daratan, menjadi angkuh dan menjauhkannya dari perintah Allah S.W.T.. Oleh itu hendaklah hawa nafsu itu diperangi menerusi sifat sabar agar kekayaan bukan sahaja akan menjadikannya insan yang beriman malah dibelanjakan hartanya itu sesuai dengan kehendak Allah dan Rasul-Nya. Allah S.W.T. mengingatkan kita melalui firman-Nya:

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu dilalaikan oleh (urusan) harta benda kamu dan anak-pinak kamu daripada mengingati Allah (dengan menjalankan perintah-Nya). Dan (ingatlah), sesiapa yang melakukan demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. – al-Munaafiquun (63) : 11

KEDUA: Ujian dalam ketegori ini meliputi perkara-perkara yang tidak secocok dengan kehendak hawa nafsu manusia. Ianya boleh terjadi disebabkan perbuatan atau usaha manusia itu sendiri ataupun ianya datang di luar kawalan manusia seperti bencana yang tidak dapat dielakkan.

Ujian yang tidak selari dengan hawa nafsu kita tetapi terjadi disebabkan perbuatan manusia sendiri terbahagi kepada dua bentuk.

a) KETAATAN : Manusia memerlukan kesabaran tatkala hendak melaksanakan amalan-amalan yang berbentuk ketaatan. Ini adalah kerana ujian yang dihadapi oleh seseorang apabila hendak melaksanakan ibadah sekiranya tidak dihadapi dengan penuh kesabaran akan menyebabkan gagalnya perlaksanaan amalan tersebut. Sebagai contoh yang mudah apabila kita hendak melaksanakan solat tahajud atau subuh yang mana kita perlu menghadapi ujian malas untuk bangun awal dari tempat tidur kita. Sekiranya kita tidak sabar untuk menghadapi ujian tersebut maka akhirnya kita akan memilih tilam serta bantal yang empuk dari beribadah di atas sejadah. Firman Allah S.W.T.:

“Tuhan yang mencipta dan mentadbirkan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya; oleh itu, sembahlah engkau akan Dia dan bersabarlah dengan tekun tetap dalam beribadat kepada-Nya; adakah engkau mengetahui sesiapapun yang senama dan sebanding dengan-Nya?”– Maryam (19) : 65

Segala amalan yang boleh membawa kita ke syurga dilingkari oleh perkara-perkara yang tidak disenangi oleh hawa nafsu yang perlu kita hadapi agar perlaksanaannya menjadi realiti. Rasulullah s.a.w. bersabda:

Syurga itu dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disukai (oleh hawa nafsu), sedangkan neraka dikelilingi oleh syahwat. Hadis riwayat Imam Muslim (no: 2823)

b) KEMAKSIATAN: Manusia juga memerlukan kesabaran yang tegar untuk menghindarkan diri dari melakukan perbuatan-perbuatan maksiat baik dari segi perbuatan, perkataan dan keinginan hatinya. Maksiat itu walaupun mempunyai daya tarikan yang kuat namun ianya sebenarnya tidak sesuai dengan kehendak hawa nafsu manusia kerana pada hakikatnya ia akan membawa keburukan kepada manusia. Kita ambil contoh melakukan seks bebas. Perbuatan tersebut sememangnya dapat memuaskan nafsu syahwat manusia, namun ia sebenarnya memusnahkan sistem kekeluargaan manusia, menyebarkan penyakit berjangkit serta membawa gejala sosial yang menghancurkan generasi masa hadapan. Lantaran itu Allah S.W.T. melarang perbuatan maksiat. Firman-Nya:

Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, dan berbuat kebaikan, serta memberi bantuan kepada kaum kerabat; dan melarang daripada melakukan perbuatan-perbuatan yang keji dan mungkar serta kezaliman. Dia mengajar kamu (dengan suruhan dan larangan-Nya ini), supaya kamu mengambil peringatan mematuhi-Nya. - al-Nahl (16) : 90

Ujian yang datang tanpa dapat dikawal oleh manusia dalam bentuk bencanamahupun musibah yang dihadapi juga terdapat dua bentuk.

a) Musibah yang melanda namun manusia mampu menghindarinya seperti penganiayaan sesama manusia, dipulaukan oleh masyarakat, dihina oleh orang ramai melalui perbuatan dan ucapan. Sebagai contohnya ujian yang dihadapi oleh para pendakwah yang dicemuh oleh masyarakat sekelilingnya yang jahil dan musuh-musuh Allah. Dia sebenarnya boleh meneruskan dakwahnya dengan cara yang penuh hikmah dan bersabar atas ujian tersebut tanpa melakukan apa-apa balasan yang akan memburukkan lagi keadaan. Firman Allah S.W.T.:

Dan bersabarlah terhadap apa yang dikatakan oleh mereka (yang menentangmu), dan jauhkanlah dirimu dari mereka dengan cara yang baik.– al-Muzzammil (73) : 10

Walaupun begitu Allah S.W.T membenarkan kita untuk membalas kejahatan yang dilakukan oleh pihak lain tanpa melakukannya secara berlebih-lebihan namun bersabar itu adalah jalan yang lebih baik.

Dan jika kamu membalas kejahatan (pihak lawan), maka hendaklah kamu membalas dengan kejahatan yang sama seperti yang telah ditimpakan kepada kamu, dan jika kamu bersabar, (maka) sesungguhnya yang demikian itu adalah lebih baik bagi orang-orang yang sabar. – al-Nahl (16) : 126

b) Musibah yang melanda manusia dan dia tidak mampu untuk menghalangnya sama sekali. Contohnya seperti kematian, kemarau berpanjangan, kecacatan, wabak penyakit, banjir besar dan bencana-bencana alam yang lain. Apabila terjadinya musibah sedemikian rupa maka hendaklah kita menghadapinya dengan keredhaan dan penuh kesabaran. Firman Allah S.W.T.:

Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut (kepada musuh) dan (dengan merasai) kelaparan, dan (dengan berlakunya) kekurangan dari harta benda dan jiwa serta hasil tanaman. Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar. – al-Baqarah (2) : 155

Haruslah kita ingati bahawa musibah yang menimpa manusia itu ada hikmah yang tersembunyi. Sebagai contohnya bagi mereka yang berada dalam daerah yang dilanda wabak taun dan menghadapinya redha dan penuh kesabaran maka Allah S.W.T. akan memberinya ganjaran seperti seorang yang mati syahid.

‘Aisyah r.a bertanya kepada Rasulullah s.a.w. tentang hal wabak taun, maka diberitahu oleh Rasulullah s.a.w. bahawa wabak taun ialah satu bentuk siksa Allah yang dikirimkan kepada sesiapa sahaja yang dikehendaki-Nya, tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi para hamba-Nya yang beriman. Maka seorang mukmin yang berada di daerah yang dijangkiti wabak itu jika sabar dan ikhlas kerana dia mengerti tidak akan terkena wabak itu kecuali kalau memang sudah ditakdirkan Allah baginya, maka Allah akan mencatat baginya sebagai ganjaran seperti pahala seorang yang mati syahid. – Hadis riwayat Imam al-Bukhari (no: 3474)

Justeru itu dapatlah kita fahami bahawa semua umat manusia terdedah kepada pelbagai bentuk ujian daripada Allah S.W.T dan kenyataan ini memerlukan setiap orang menyemai sifat kesabaran yang hakiki dalam setiap gerak-geri hidupnya. Menyedari akan pentingnya sifat kesabaran ini maka Allah S.W.T. memberikan keutamaan yang besar bagi mereka yang sabar. Di antara keutaman-keutamaan tersebut adalah seperti berikut:

a) Sifat sabar menunjukkan seseorang itu memiliki keimanan yang tinggi kepada Allah S.W.T.. Sabda Rasulullah s.a.w.:

Sangat mengagumkan keadaan seorang mukmin sebab segala keadaan untuknya (dianggap) baik dan tidak mungkin terjadi demikian kecuali bagi seorang mukmin. Jika mendapat nikmat dia bersyukur maka syukur itu lebih baik baginya. Dan bila menderita kesusahan dia sabar maka kesabaran itu lebih baik baginya. - Hadis riwayat Imam Muslim (no: 2999)

b) Mereka yang sabar akan menerima ganjaran pahala yang tidak terbatas dan memudahkannya untuk menjadi ahli syurga. Firman Allah S.W.T:

Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah sahaja yang akan disempurnakan pahala mereka dengan tidak terkira. – al-Zumar (39) : 10

Rasulullah s.a.w. bersabda:

Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman: “Apabila saya menguji seorang hamba-Ku dengan buta kedua matanya, kemudian dia sabar, maka Aku akan menggantikannya dengan Syurga. – Hadis riwayat Imam al-Bukhari (no: 5653)

c) Mereka yang sabar sentiasa dekat dengan Allah S.W.T. dan mudah untuk menerima bantuan-Nya bagi menghadapi kehidupan yang mendatang. Firman-Nya

Sesungguhnya Allah menyertai(membantu) orang-orang yang sabar. – al-Baqarah (2) : 153

d) Kesabaran termasuk dalam kategori amalan yang sangat baik dan dituntut untuk dikerjakan. Firman Allah S.W.T.:

Dalam pada itu (ingatlah), orang yang bersabar dan memaafkan (kesalahan orang terhadapnya), sesungguhnya yang demikian itu adalah dari perkara-perkara yang dikehendaki diambil berat (melakukannya). – al-Syuura (42) : 43

e) Kesabaran menunjukkan seseorang untuk memiliki kekuatan yang hakiki. Sabda Rasulullah s.a.w.

“Bukan ukuran kekuatan seseorang itu dengan bergusti tetapi orang yang kuat itu adalah orang yang mampu mengawal hawa nafsu ketika marah.” – Hadis riwayat Imam al-Bukhari (no: 6114)

Demikanlah beberapa keutamaan sifat sabar yang sempat penulis perturunkan. Adalah harapan penulis melalui keutamaan-keutamaan yang dipaparkan ini ianya akan menjadi pencetus yang membakar semangat bagi para pembaca untuk menjadi insan yang penyabar terutamanya ketika menghadapi pelbagai ujian daripada Allah S.W.T.. Apatah lagi hidup pada zaman yang serba moden ini kita semakin terdedah dengan ujian-ujian yang semakin getir yang memerlukan kita untuk memaksimumkan penyemaian sifat kesabaran dalam jiwa kita.

NAFSU YANG DEGIL PADA PERINTAH

Dalam sebuah kitab karangan’Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi,seorang ulama yang hidup dalam abad keXll hijrah,menerankan bahawa sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan akal ,maka Allah S.W.T telah berfirman yang bermaksud:

“wahai akal menghadaplah engkau.”

maka akal pun menghadap kehadapan AllahS.W.T kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud:
“wahai akal! Siapakah aku?”

Lalu akal pun berkata , “Engkau adalah tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hambamu yang daif dan lemah.”

Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud:
Wahai akal tidak ku ciptakan mahluk yang lebih mulai daripada engkau.

Setelah itu Allah S.W.T menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang bermaksud:
“wahai nafsu,menghadaplah kamu”

Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri.kemudian Allah S.W.T berfirman lagi yang bermaksud:
“siapakah engkau dan siapakah Aku”

Lalu nafsu berkata,

“aku adalah aku,engkau adalah engkau”

Setelah itu Allah S.W.T menyiksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun .kemudian engeluarkannya.
Kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud:

“siapakah engkau dan siapakah Aku”

Lalu nafsu berkata :

“aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau”

Lalu Allah S.W.T menyiksa nafsu itu dalam neraka juu’ selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan Allah S.W.T berfirman yang bermaksud:

“siapakah engkau dan siapakah Aku”

Akhitnya nafsu mengakui dengan berkata,
“aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah tuhanku”

Dalam kitab tersebut juga diterankan bahawa dengan sebab itulah maka Allah S.W.T mewajibkan puasa. Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahawa nafsu itu adalah sangat jahat oleh itu hendaklah kita mengawal nafsu itu,jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau dia yang mengawal kita maka kita akan menjadi musnah.


Azab bagi yang melengahkan solat

Orang yang yang suka solat pada akhir waktu menunjukkan seolah ia tidak bersungguh dalam menunaikan perintahNya.banyak keburukan yang akan menimpanya antaranya:

:-ancaman neraka, Sabda Rasulullah SAW bermaksud” seseorang yang melengahkan solat(w/pun ia mengqadanya kelak ) akan dimasukkan kedalam neraka selama 1 uqub (80 tahun akhirat)

:-mendapat kepapaan diakhirat

:-Allah tidak peduli padanya,bahkan untuknya adalah azab yang pedih

:-mendapat seksaan yang istimewa.

SIKSA KUBUR

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa’ bin Aazib r.a. berkata: “Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: “Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.”. Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali.” Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:


“Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: “Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya.”


Nabi Muhammad s.a.w bersabda lagi: “Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum di atas bumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: “Roh siapakah yang harum ini?” Dijawab: “Roh fulan bin fulan sehingga sampai ke langit, dan di sana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas hingga sampai kelangit ke tujuh, maka Allah berfirman: “Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia ke bumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan di dalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya.” Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: “Apakah agamamu?” Maka dijawab: “Agamaku Islam” Ditanya lagi: “Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan di tengah-tengah kamu?” Dijawab: “Dia utusan Allah”. Lalu ditanya: “Bagaimanakah kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya” Maka terdengar suara: “Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata.” Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: “Terimalah khabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” Lalu bertanya: “Siapakah kau?” Jawabnya: “Saya amalmu yang baik.” Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku.”


Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata: “Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah.” Maka tersebar di semua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: “Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?” Dijawab: “Roh fulan bin fulan.” dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w membaca ayat: “Laa tufattahu lahum abwabus samaa’i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath.” (Yang Bermaksud) “Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum.”


Kemudian diperintahkan: “Tulislah orang itu dalam sijjin.” Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu sahaja sebagaimana ayat “Waman yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama’i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq.” (Yang bermaksud) “Dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam.”


Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didlam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: “”Siapa Tuhanmu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu”. Lalu ditanya: “Apakah agamamu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu” Ditanya lagi: “Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?” Dijawab: “Saya tidak tahu”. Lalu ditanya: “Bagaimanakah kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu” Maka terdengar suara seruan dari langit: “Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: “Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu.” Lalu ia bertanya: “Siapakah kau?” Jawabnya: “Aku amalmu yang jelek.” Lalu ia berkata: “Ya tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan percepatkan kiamat.”


Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata: “Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Seorang mukmin jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut didalam adunan sambil dipanggil: “Ya ayyatuhannafsul muth ma’innatur ji’i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah.” (Yang bermaksud) “Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhoi. Kembalilah dengan rahmat dan keridhoan Allah.” Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutera dan dibawa keilliyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya: “Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ketempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa kesijjin.”


Alfaqih Abu Ja’far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: “Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari al-quran sukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah s.w.t. memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan didalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum puas. Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk kedalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa puntung dari besi yang langsung dipukulkannya, sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang.”


Abu-Laits berkata: “Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi empat dan meninggalkan empat iaitu:


- Menjaga sembahyang lima waktu

- Banyak bersedekah

- Banyak membaca al-quran

- Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal’aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)


Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya. Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:

- Dusta- Kianat

- Adu-adu

- Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: “Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)


Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Innallahha ta’ala kariha lakum arba’a: Al’abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira’ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang bermaksud) Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat, main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam kubur.”


Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: “Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeza antara yang satu pada yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya.”


Sufyan Atstsauri berkata: “Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka.”


Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: “Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu diubun-ubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu yaitu kubur, ingatlah bahawa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat.”


Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih ngeri, hari dimana anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang meneteki lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan kandungannya dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah s.w.t. yang sangat ngeri dan dahsyat.


Ingatlah bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah s.w.t. disana. Maka kaum muslimin yang menangis. lalu ia berkata: “Dan disamping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang takwa. Semoga Allah s.w.t. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna’iem (Syurga yang serba kenikmatan).


malam pertama

Usaid bin Abdirrahman berkata: “Saya telah mendapat keterangan bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: “Segerakan aku.”, dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: “Aku kasih padamu ketika diatas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu.” Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: “Kembalikan aku.” dan bila diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: “Aku sangat benci kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu.”


Usman bin Affan r.a. ketika berhenti diatas kubur, ia menangis, maka ditegur: “Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur?” Jawabnya: “Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: “Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba’dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba’dahu asyaddu minhu.” (Yang bermaksud) “Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang di belakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat daripadanya.“




My Fav. Site

Sabda Rasullullah saw :

Sampaikanlah pesanku biarpun sepotong ayat..